Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda kepada Ka’ab bin Ujrah:
"Mudah-mudahan Allah melindungimu dari para pemimpin yang bodoh (dungu)." Ka’ab bin Ujrah bertanya: "Apa yang dimaksud dengan pemimpin yang dungu wahai rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam?" Beliau menjawab: "Mereka adalah para pemimpin yang hidup sepeninggalku. Mereka tidak pernah berpedoman pada petunjukku, mereka tidak mengikuti sunnahku. Barang siapa yang membenarkan kedustaan mereka ataupun mendukung atas kezaliman mereka, maka orang itu tidak termasuk golonganku, karena aku bukanlah orang seperti itu. Mereka juga tidak akan mendapatkan air minum dari telagaku. Wahai Ka’ab, sesungguhnya puasa adalah benteng, sedekah itu bisa menghapus kesalahan, sedangkan shalat adalah upaya mendekatkan diri kepada Allah." –dalam riwayat lain burhan (dalil)- "wahai Ka’ab sesungguhnya tidak akan masuk surga seonggok daging yang berasal dari barang haram. Dan api neraka lebih berhak untuk melahapnya. Wahai Ka’ab bin Ujrah, manusia terpecah menjadi dua golongan: pertama, orang yang membeli dirinya (menguasai dirinya), maka dia itulah yang memerdekakan dirinya. Golongan yang menjual dirinya, maka dia itulah yang membinasakan dirinya sendiri." (HR. Ahmad bin Hambal) Comments are closed.
|
Bismillaah..
|