Siapa yang suka fisika?
Mendengarkan kata “fisika” saja otakku sudah nggak kuat, ngantuk. Dulu semasa SMA aku nggak begitu menyukainya, karna menurutku tidak terlalu penting menghitung bola yang menggelinding, bola yang dilempar dengan sudut tertentu, atau bahkan menghitung bola yang jatuh dari ketinggian suatu gedung, membosankan. Untuk apa sih pusing-pusing ngitung kayak gini?? Pikirku setiap mengerjakan soal fisika, bisa dibilang dulu aku membencinya. Tapi ternyata rumus fisika bisa juga diaplikasikan di kehidupan sehari-hari lho, khususnya untuk para saudara/i muslim yang ingin berhijrah ke jalan Allah. Yaitu rumus USAHA. Lah kok bisa? Dimana nyambungnya? Jadi, rumus usaha ini aku temukan waktu awal-awal aku memutuskan untuk berhijrah, karna dulu awalnya bingung, kalau sudah memutuskan untuk hijrah harus ngapain aja ya, eh tiba-tiba keinget rumus usaha ini. Hayo pada inget nggak nih sama rumus usaha? Hehe. Yuk aku coba recall lagi ya,
Dimana F adalah Gaya dan s adalah perpindahan. Eits, jangan pusing dulu, kita nggak ngerjain soal fisika kok hehe. Jadi implementasi dari rumus Usaha pada hijrah kita adalah: Jika kita memutuskan untuk berhijrah karna Allah Ta’ala, maka USAHA kita baru akan bernilai jika kita merubah GAYA kita dan juga melakukan PERPINDAHAN. GAYA disini dimaksudkan adalah memulai untuk mengubah gaya pakaian, sikap, perilaku, yang dulu mungkin masih jauh dari syariat Islam, menjadi sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah Rasullah SAW. Yang akhwat(wanita) mungkin dulu pernah hijabnya nerawang, warna warni cerah, corak bordir sana sini, yuk sekarang diubah mulai pakai hijab yang syar’i, hijab yang sederhana simple dan nggak ribet. Oiya jangan lupa, gamisnya jangan membentuk lekuk tubuh (di bagian pinggang, dada, dll), kita diperintahkan untuk menutup lho bukan membungkus. Kalau menutup itu, orang yang liat nggak tau bentuk dan isinya seperti apa, sedangkan kalau membungkus? Yah ketauan deh isi dan bentuknya, Naudzubillah. Daaan jangan lupa pakai kaos kaki ya, kakimu juga aurat ukthy shalihah ❀ Nah untuk yang ikhwan(laki-laki) mungkin dulu sering banget nyukur jenggot, dulu suka pakai perhiasan dari emas, sering pakai celana jeans, celananya gombar gombor nyeret tanah, yuk sekarang mulai berubah dimulai dengan melihara jenggot hehe, ini Sunnah Rasul lho, kalau hati masih ragu karna takut dikatain teroris, wah musti nanyain Iman yang ada di dalam hati nih, menjalankan Sunnah Rasul kok malah takut? Kok malah dicela? Kok malah kita ngira kayak teroris? Sebenernya kita ini Islam kok malah jadi Islamphobia sih? Naudzubillah jangan sampe ya akh, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barang siapa yang membenci sunnahku maka dia bukan golonganku”. Untuk para ikhwan yang suka pakai cincin emas, mending disimpan aja buat investasi, nggak usah dipakai hehe, karna dari segi kesehatan, logam dari perhiasan tersebut bisa mengganggu metabolisme di dalam tubuh kita, kenapa wanita boleh? Karena wanita mengeluarkan zat-zat logam tersebut bersamaan disaat wanita tsb sedang haid. Dan untuk celana bagi para ikhwan, panjangnya diatas mata kaki sudah cukup. Jangan lebih dari itu. Mengapa? Karena kain yang melebihi mata kaki akan dibakar di api neraka. Nah untuk GAYA sudah, PERPINDAHANnya apa dong? Perpindahannya adalah bagaimana kita bisa meninggalkan/berpindah dari kegiatan/hal-hal yang kurang bermanfaat menjadi rajin melakukan kegiatan yang sesuai syariat agama. Contohnya: Mulai ninggalin kebiasaan nokrong di tempat makan sambil hahahihi+ghibah sama temen, ninggalin PACARAN (nggak ada lho yang namanya pacaran Islami itu, nggak ada), ninggalin musik, ninggalin style kekinian padahal jauh dari syariat Islam, ninggalin temen yang banyak ngajak mudharatnya, dll. Mungkin awalnya berat ya, yang sungkan sama temen lah, yang takut dikata alim lah tapi.. InsyaAllah, dengan itu semua USAHA HIJRAH kita bernilai di mata Allah Ta’ala. Semangat lillah ! ❤ “Mau pilih dunia yang merupakan TEMPAT HUKUMAN Nabi Adam karena melanggar perintah Allah SWT, atau pilih Surga yang keindahannya tiada terkira?” Think again. (P.s: Pengingat terhadap diri penulis sendiri) Comments are closed.
|
Bismillaah..
|